Sahabatku semua yang dirahmati Allah, lihatlah para elit-elit politik di negeri kita tercinta ini mau dibawa indonesia kelak, jika yang diberi amanah tidak bisa menjalankan amanahnya, mau dibawa kemana indonesia kelak, jika ketidak jujuran selalu tampil dibelakang, mau dibawa kemana indonesia kelak, jika uang selalu dijadikan tameng tujuan, mau dimana indonesia kelak, korupsi selalu menyelimuti.
Yaa Allah bantulah kami untuk menyongsong membenahi negeri kami tercinta ini
Mari flasback politik yang Rasulullah saw ajarkan, silahkan dibandingkan dengan parpol sekarang ..!!
Suatu ketika Rosulullah SAW disaat dalam proses awal perjuangan dakwahnya perrnah ditawari kekayaan dan kekuasaan di Mekah dengan maksud agar Rosulullah menghentikan dakwahnya. Dalam pandangan pragmatisme dan strategi politik yang difahami kebanyakan orang, tentunya tawaran tersebut merupakan kesempatan untuk mengembangkan dakwah. Dengan mengambil kekuasaan dan kekayaan terlebih dahulu, akan lebih mudah untuk berhujjah dan berdakwah.
Akan tetapi semua itu ditolak oleh Rosulullah SAW karena sistem politik dan dakwah Rasulullah SAW dibangun dengan kejujuran dan ketulusan. Politik dan dakwah dalam Islam dibangun dengan ruh terlebih dahulu sebelum dengan jasad.
Dakwah Islam dibangun dengan makna, bukan sekedar lafadz. Dakwah Islam dibangun dengan iman, bukan hanya dengan gebyar dan kemewahan lahir. Politik dalam Islam adalah makna mengatur dalam mewujudkan keindahan dengan keindahan. Dan dakwah adalah dakwah, tiada lebih selainnya kecuali ridlo Allah SWT.
Bila kita ingin membangun sistem politik dalam bernegara atau media dakwah, semisal pesantren dan sarana pendidikan lainnya, semestinya harus dilandasi dengan keimanan dan ketulusan kepada Allah SWT. Mereka yang ingin membangun sebuah pemerintahan yang baik, tidak akan mewujudkannya dengan menggunakan sarana ataupun prasarana yang kotor dan culas. Dan yang ingin membangun pesantren atau sekolah sebagai alat mencari ridho Allah SWT tidak akan bersekongkol dengan pihak yang kotor dan culas, akan tetapi sangat memperhatikan sarana dan prasarana yang baik dan halal dalam mewujudkan cita-citanya, bukan yang diutamakan jadinya sebuah bangunan akan tetapi yang diutamakan adalah ridho Allah SWT.
Pada prinsipnya Rosulullah SAW telah memberikan landasan sistem berpolitik dan berdakwah, baik itu dalam skala kecil (kampung) atau besar dalam sebuah Negara. Yang harus dikedepankan dalam membangunnya adalah ruh, nilai dan ketulusan.
Itulah politik dalam Islam yang tidak mengenal politk kotor tetapi selalu inigin menciptakan keindahan dengan keindahan dimanapun dan kapanpun. Politik yang dibangun Islam adalah makna pengaturan, pengayoman dan harus punya fungsi rahmatan lil ‘alamin dalam arti keindahannya dapat dirasakan oleh siapapun dan apapun yang ada di alam ini.
Dan yang terakhir, jika Anda politikus atau ulama, bagaimana kiprah Anda? Jika Anda politikus yang merindukan Allah, tentu Anda tidak akan bersekongkol dengan ulama penjilat yang hanya akan menyesatkan Anda. Jika Anda adalah ulama yang merindukan Allah tentu Anda tidak akan bersekongkol dengan politikus yang kotor, culas dan tidak takut kepada Allah.
Yaa Allah, Karuniakanlah kami pemimpin yang taat kepadamu dan Rasulmu dalam mengelola Bangsa dan Negara kami agar tercapai kehidupan yang aman tenteram dan makmur dengan ampunan-Mu
Yaa Allah, kami mendambakan pemimpin yang mencintaimu, dan yang Kau cintai, yang mencintai kami, dan kami pun mencintainya
Yaa Allah, sesungguhnya kami berlindung padamu dari banyak dosa dan banyak hutang
Yaa Allah, bantulah kami, untuk negara indonesia yang engkau ridhoi ini
Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat.
2 komentar
katakata peragrap ahir sblm doa.. tajam.. namun penuh kelembutan..
salut, MERDEKA!
terima kasih mas al, ah mas bisa ajach ihh
Berikan Tanggapan atau Komentar... Sudah baca tulisan saya diatas sampai selesai..? Kalau begitu silahkan berikan tanggapan yang baik yaa ^_^